sumber: owlbookstore.co.id |
Judul : The Chronicles of Audy: 4/4
Penulis : Orizuka
Penerbit :
Penerbit Haru
Tahun Terbit :
2014
Cetakan :
Kedua
Spesifikasi :
19 cm, 314 halaman
Jumlah Bab : 12
Harga :
Rp. 61.000,-
Durasi Baca : 24
Oktober 2015
Kepemilikkan :
Milik Sendiri
Rate :
5 of 5 ^^
.
.
*review seri sebelumnya:
.
.
Perhatian: review ini mengandung spoiler bagi yang belum
membacanya!
.
.
Sinopsis;
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai aku
memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di
antaranya.
Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini, tapi kenapa cowok itu
malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak
peduli!
Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah
percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.
Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di
ambang perpisahan.
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi
aku bisa apa?
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet, kronik dari
seorang Audy.
.
.
Ya, jangan tanya. Biarkan aku berusaha. Aku akan menjadi cewek intelek yang tidak bikin malu. Aku akan menjadi layak untuk Rex! (p. 33)
Pernyataan Rex
sebelumnya membuat kehidupan Audy
menjadi semakin berwarna. Di tengah usahanya untuk menyelesaikan skripsi, Audy
selalu memikirkan Rex—sekalipun ia sudah pindah dari rumah 4R itu. Semakin Audy
mengenal Rex, semakin ia sadar pula kalau ia sangat berbeda dengan Rex. Hari-hari
Audy kemudian disibukkan dengan usaha agar dirinya layak demi Rex.
Kenapa sih, di saat aku merasa hidupku sempurna, ada saja terjadi? Tepatnya, kutukan apa sih yang nenek sihir itu dulu jatuhkan kepadaku? Apa salah ayah dan ibuku sampai aku layak mendapatkannya? Tuhan, hidup itu begitu penuh misteri (p. 77-78).
Setiap Audy mencoba melakukan sesuatu yang benar—baik dalam
hal hubungannya dengan Rex, dengan skripsinya, juga dengan 4R, selalu saja mengalami permasalahan. Audy yang merasa terpuruk mendapatkan banyak bantuan dari Romeo. Semakin Audy menghabiskan
waktunya dengan Romeo, ia semakin mengenal sisi lain dari lelaki itu. Masalah
semakin rumit ketika Regan membawa
kabar mengejutkan yang mungkin akan memisahkan Audy dari 4R.
Apanya yang dia membutuhkan perhatianku? Apanya yang aku memiliki kualitas yang dicarinya? Apanya yang aku merupakan kelemahan sekaligus kekuatannya? Kenapa dia mahalabil begini, sih? (p. 214)
Konflik tersebut semakin rumit dengan sesuatu yang terjadi
pada Rafael. Kemudian, apa yang
sebenarnya telah direncanakan sejak lama oleh Rex membuat 4R dalam ambang
perpisahan. Dalam sekejap, Audy mendapati bahwa semuanya akan berubah—bahwa
keluarga yang mulai ia sayangi ini akan berpisah.
“Aku cuman pengin kami terus seperti ini, hidup bahagia, bareng-bareng selamanya.” Romeo kemudian mendengus pelan. “Tapi kayaknya terlalu muluk, ya.”
Lalu … apakah yang akan terjadi dengan 4R—akankah mereka
tetap bersama atau akan berpisah?
.
.
.
Sekarang, aku jadi bertanya-tanya pada diriku sendiri. Apa yang penting bagiku? Kebahagian mereka? Atau kebahagiaanku? (p. 281)
.
.
.
Baca
selengkapnya pada novel The Chronicles of Audy: 4/4 karya
Orizuka ini! ^^
.
.
The Chronicles of
Audy 4/4 merupakan buku ketiga dari seri
The Chronicles of Audy yang ditulis oleh kak Orizuka. Sebagai pembaca yang
sangat menikmati buku pertama dan kedua, tentu saja kehadiran buku ketiga ini
sangatlah saya tunggu-tunggu :")
Cerita di buku ketiga ini
masih mengambil lingkup yang sama; mengenai Audy, 4R dan masalah-masalah
yang muncul pada hubungan mereka. Menurut saya, semakin menarik karena hal yang
diceritakan di buku ketiga ini merupakan lanjutan dari permasalahan yang masih
mengganjal di buku-buku sebelumnya; masalah Audy-Rex, dan Audy-skripsi. Konflik
yang berpusat di kedua hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri di buku
ketiga ini. Saya merasa bahwa konflik dan jalan cerita yang diangkat dari The
Chronicles of Audy 4/4 ini
sangatlah realistis dan dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari dan
membuat saya bisa memahaminya dengan baik :”)
Audy yang sangat ‘begitu’
karakternya terus berupaya untuk bisa menjadi cewek yang pantas untuk Rex,
namun usahanya itu terkadang membuat pembaca menjadi terkikik sendiri karena
kocak dan kadang juga norak. Namun, hubungan di antara keduanya sangatlah menghibur
karena Rex adalah Rex—yang dingin, sinis dan jarang menunjukkan perhatiannya,
sangat berkebalikkan dengan Audy sehingga kadang menimbulkan konflik. Dinamika
hubungan mereka sangatlah menarik dan shipable
sekali :“)) konflik antara Audy dan skripsinya juga di buku ini menurut saya
mulai mendapatkan sorotan karena … well, ini sudah buku ketiga :”) pada
beberapa kesempatan saya dibuat geregetan dengan Audy dan pilihan-pilihan yang
terkait dengan skripsinya :””
Walaupun begitu, tidak berarti
4R atau hubungan Audy dengan 3R lainnya tidak dibahas. Pada beberapa bagian,
terutama separuh bagian terakhir menurut saya konflik mengenai 4R dalam cerita
ini semakin kuat dan membuat emosi pembaca turun naik :”) saya kira kak Orizuka
sudah membuat saya jatuh cinta dengan 4R1A karena ketika konflik tersebut
terjadi, saya sebagai pembaca sangat terbawa emosi dan sangat tidak ingin 4R
berpisah :’) dalam buku ketiga ini juga kita bisa mengenal lebih dalam lagi
mengenai 4R, terutama Rex dan Romeo. Aaa Romeo //// (dari buku kedua saya jatuh
hati sama Romeo, fyi).
Selama membaca kehidupan Audy dan 4R pada buku ketiga ini
tentu saja sangat menyenangkan dan menarik. Saya merasa semakin sayang pada
kelima tokoh utama kita ini, terutama pada si kecil Rafael. He’s so cuteeee :”
untuk sejauh ini, saya merasa sangat puas dengan perkembangan dari seri ini;
penuh kejutan dan menarik. Saya sangat berharap kak Orizuka tidak mendapatkan
hambatan dalam menulis sehingga buku keempat akan segera dirilis :”) dari buku ketiga ini saya mendapatkan nilai bahwa keluarga adalah
segalanya dan perlu perjuangan untuk membahagiakan mereka :”)
.
.
.
.
Baiklah, sekian review
novel The Chronicles of Audy: 4/4 dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh
kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.
“Aku nggak peduli tempat kita tinggal,” katanya, membuat mata Romeo melebar. “Yang penting, aku tahu ke mana harus pulang.” (p. 287)
.
.
Me gif:
HARUS NUNGGU SETAHUN LAGI BUAT BUKU KEEMPAAT MASAAAAAAAAAAAAAA |
0 comments:
Post a Comment