Monday 14 September 2015

[Review] Intertwine by FLOCK (Fei, Lia Indra Andriana, Orizuka, Clara Canceriana, KP Januwarsi)



Judul        : INTERTWINE; Takdir yang Berjalin
Penulis        : FLOCK (Fei, Lia Indra Andriana, Orizuka, Clara Canceriana, KP Januwarsi)
Penerbit    : Penerbit Haru
Tahun Terbit    : 2015
Cetakan    : Pertama
Spesifikasi    : 20 cm, 420 halaman
Jumlah Bab    : 5 (lima)
Harga        : Rp. 65.000,00
Durasi Baca    : 5-6 September 2015
Kepemilikkan    : Milik Sendiri
Rate        : 3.75 of 5 ^^
.
.
Sinopsis;



Berawal dari sebuah bridal,
lima wanita menguntai benang-benang kehidupan.
Jihan, yang bercita-cita untuk menikah muda.
Naomi, yang mengikuti kata hatinya untuk bertindak di luar logika.
Emma, yang percaya kisah cinta dalam dongeng juga ada di dunia nyata.
Ralyn, yang berharap pernikahannya akan sempurna.
Nina, yang dihantui oleh potongan-potongan kenangan lama.

Sebuah gaun istimewa hadir di antara mereka, seakan menjadi pemintal takdir.

Dan keajaiban pun terjadi…




.

.
.
“Tapi omong-omong, gaun ini sangat istimewa.”
“Terlalu istimewa dan hanya calon pengantin tertentu yang bisa menemukannya seperti ini.” (p.259)
.
.
.
Intertwine adalah kumpulan 5 cerita pendek yang dibuat oleh 5 orang penulis. Meskipun dibuat oleh 5 orang berbeda, 5 cerita pendek tersebut memiliki satu keterhubungan, yaitu dalam setiap ceritanya bernuansa pernikahan dan melibatkan sebuah gaun dari Fairy Bridal. Gaun tersebut begitu spesial sehingga membuat masing-masing karakter mengalami ‘keajaiban’-nya masing-masing.

Cerita pendek pertama yang berjudul The Right One datang dari Kak Orizuka dengan karakternya, Jihan (dari namanya saya kira dia laki-laki, tapi ternyata perempuan!), seorang penerjemah dan Arkan, seorang perancang games. Pertemuan mereka di Fairy Bridal diawali dengan memperebutkan gaun pengantin yang membawa mereka pada kejadian-kejadian tak terduga lainnya.

Cerita kedua berjudul Premonition tulisan Kak Fei. Cerita ini mengenai dua detektif swasta, Naomi dan Theo yang sedang menangani suatu kasus. Di bawah alam sadarnya, Theo menginginkan Naomi datang kepadanya dengan menggunakan gaun pengantin—yang tanpa disangka-sangka telah membawa mereka pada pusaran konflik yang rumit.

Cerita ketiga ditulis oleh Kak Lia Indra Andriana dengan judul Princess Emma. Emma yang merupakan seorang illustrator buku dongeng menemui seorang keajaiban bernama Putra yang tak disangka-sangka ketika keraguan menjelang pernikahannya dengan Satria.

Cerita selanjutnya yang berjudul Perfection karya Kak Clara Canceriana. Cerita ini berfokus mengenai kehidupan Ralyn yang tiba-tiba mendapatkan masalah besar menjelang pernikahannya dengan Evan. Ralyn mendapati dirinya tak akan lagi sama dengan yang dulu. Dalam masa-masa menyulitkan ini, ia dipertemukan dengan Joshua yang kerap menemaninya. Keajaiban pun terjadi di antara mereka.

Lalu, cerita terakhir yang menjadi penutup dari kisah ini adalah Looking Through Rose-Tinted Memory karya Kak KP Januwarsi. Cerita ini berbeda dengan kisah sebelumnya karena lebih berfokus pada pemilik Fairy Bridal sendiri, yaitu Madam M dan asal-usul menyedihkan gaun istimewa yang memberikan keajaiban bagi karakter pada 4 kisah sebelumnya. 
.
.
.
Aku ingin melihat para calon pengantin tersenyum bahagia di hari paling spesial dalam hidup mereka saat menggunakan rancanganku, M.  (p.356)
.
.



Baca selengkapnya pada novel INTERWINE karya FLOCK ini! ^^


.
.
.
Menulis adalah kegiatan yang menyenangkan—setidaknya bagi saya.
Bisa melakukan kegiatan tersebut bersama teman terdekat pastinya adalah suatu pengalaman yang menyenangkan, apalagi bila tulisan tersebut bisa diselesaikan menjadi suatu karya.

Ini pertama kalinya bagi saya membaca sebuah karya yang ditulis lebih dari seorang. Dan jujur, salah satu hal yang membuat saya ingin membaca novel ini adalah karena saya penasaran; akan seperti apa sebuah cerita yang dibuat oleh lima orang?

Dari lini masa, saya banyak mengetahui sedikit banyak tentang novel ini dan ternyata lima orang yang menulis berbarengan ini adalah sahabat! dan format berceritanya adalah cerpen yang berhubungan satu sama lain. Wah … saya semakin antusias untuk membacanya!

Ketika akhirnya kesempatan membaca novel ini tiba, sebenarnya ada sedikit kekhawatiran. Saya sedang dalam state dimana kecepatan membaca saya turun drastis dan saya takut novel ini akan saya tinggalkan di tengah jalan (fyi, sebelum membaca novel ini, saya sedang membaca Legend karya Marie Lu (—dan novel action begitu saja saya tinggalkan, coba. Ini sungguh keadaan genting bagi saya)) ;;;;;;

Tapi syukurlah, dalam dua hari novel ini berhasil saya selesaikan :”))))
Barangkali karena cerita yang disuguhkan oleh FLOCK ini memang ringan dan fluffy, saya tidak merasa tertekan (?) ketika membacanya. Halaman demi halaman saya baca dan tampaknya tak sadar sudah larut dalam ceritanya! :”) Awalnya saya kira karya ini akan berfokus pada romance saja, tapi ternyata tidak.  Karya ini begitu kaya. Ada hal-hal yang kocak, ada pula sisi kekeluargaan juga yang disorot di beberapa bagian cerita. Selain itu, pada Premonition, selain romansa, ada pula unsur action yang cukup menegangkan. Pada Princess Emma pula, kak Lia menggabungkan unsur fantasi ke dalam ceritanya. Bahkan, cerita terakhir milik kak Januwarsi ada unsur horrornya :’)) Baiklah, itu semua melebihi ekspektasi saya yang hanya mengira novel ini hanya akan tentang cerita cinta biasa saja. saya suka kejutan-kejutan dalam novel ini! :”)

Karakter-karakter yang dibuat lima sekawan ini memiliki sisi manis masing-masing yang membuat saya gemas sendiri. Masing-masing pasangan memiliki chemistry yang unik sehingga saya bingung untuk menentukan otp (one true pairing), tapi saya suka sekali sama interaksi Joshua x Ralyn dan Theo x Naomi. Gatau, bagi saya mereka manis aja. Tapi, saya jatuh hati sama Joshua, gimana dong yaaaa :”)))) /ditimpuk Ralyn/

Dan hampir lupa. Cover-nya lucu banget! Suka! Roses with soft colours—simple yet attractive! sebagai perempuan yang menyukai hal-hal feminin, cover novel ini menarik perhatian banget untuk dibeli dan dikoleksi. Selain cover-nya, di dalam bukunya pun ada ilustrasi yang lucu banget, suka deh :”))) angkat jempol untuk COKROID untuk cover dan ilustrasi yang indah di buku ini :”)

Ah, mungkin satu hal yang cukup saya soroti disini adalah seperti judulnya, lima cerita ini memang terjalin satu sama lain dengan Fairy Bridal, gaun, dan Madam M sebagai titik temunya, tapi saya pribadi merasa kurang apabila titik temunya dengan hal itu saja. Well, mungkin perasaan ‘kurang’ tersebut hadir karena sebelum membaca, saya mengharapkan setiap cerita memiliki hubungan yang lebih dalam satu dengan yang lainnya hehe.

Satu lagi, mungkin karena belum sering membaca karya dari anggota FLOCK ini, tapi saya tidak merasakan perbedaan gaya menulis yang terlalu kentara di antara kelimanya padahal tema yang dibawakan tiap penulis cukup berbeda. Hm, mungkin itu catatan bagi saya pribadi bahwa saya harus lebih banyak membaca tulisan anggota FLOCK lagi dan oh, tentu saja saya akan menunggu kelima sekawan ini menulis karya bersama lagi ^^

Oh iya, standing applause kembali untuk editor penerbit haru. I find no typo again! Salut untuk ketelitiannya, jadi nyaman untuk membaca novel ini! :”)

Dan sebagai penutup, saya ingin menyampaikan satu nilai penting yang saya dapatkan dari karya ini—menikah atau pernikahan adalah suatu proses yang istimewa bagi setiap orang. Dari karya manis ini, saya sadar bahwa pernikahan bukanlah hal yang mudah, tapi butuh kesiapan yang mantap dan penerimaan yang lapang atas satu sama lain dari masing-masing pihak ^^

.
.
.
Baiklah, sekian review novel Intertwine dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? SEGERA BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk, kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.
“Yah… gue nggak bisa menjanjikan sesuatu yang manis, tapi … at least, biarin gue ada di samping lo untuk saat ini—saat-saat di mana gue tau lo butuh seseorang, Ra. Gue rasa itu yang bisa gue lakuin”. (p.325)
.
.

Me gif:

it's a good book!
Open to Fangirling with me!:
(BACA INTERTWINE) .
(YANG PERTAMA KALI TERBAYANG) .
.
.
(YANG TERBAYANG SELANJUTNYA) .
.
SALAH .
.
.
ME GIF: .
.
ASTAGFIRULLAH, HIDUP SAYA

2 comments: